Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Angin Geostropik : Pengertian, Karakteristik dan Gaya yang Mempengaruhinya

Pengertian

Angin Geostropik

Angin geostropik adalah salah salah satu bagian dari sistem sirkulasi atmosfer di muka bumi. 

Kata geostropik itu sendiri berasal dari kata Bahasa Inggris yakni geostrophic. Geo berarti bumi dan strophic yang berarti berputar yang mengacu kepada gaya corilois dalam konteks rotasi bumi.

Secara istilah, angin geostropik merupakan angin teoretis di mana gaya yang bekerja adalah gaya gradient tekanan dan gaya Coriolis yang jumlahnya sama besar dan berlawanan arahnya.

Keseimbangan ini terbilang jarang sekali terjadi di alam. Angin geostropik ini bergerak atau bertiup sejajar dengan isobar yang lurus sempurna dengan laju yang konstan. Ketinggiannya mencapai 1.000 meter dari permukaan bumi.

Karakteristik atau Ciri Angin Geostropik

Angin geostropik tentu memiliki karakteristik atau ciri khas tersendiri. Adapun ciri-ciri dari angin geostropik antara lain:

1. Gaya-gaya dalam angin geostropik

Saat aliran angin dari tekanan tinggi itu memperoleh gaya lain akan membuat arahnya berbelok berubah menjadi sejajar dengan garis isobar maka terjadilah angin geostropik. Isobar merupakan garis-garis yang menghubungkan tempat yang tekanannya sama.

  1. Gaya gradien. Gaya gradien memiliki tekanan yang lebih besar atau dominan sehingga membuat angin terlihat memotong garis isobar yang sebelumnya berhembus lurus dari daerah tekanan tinggi ke tekanan rendah.
  2. Gaya Coriolis. Gaya ini memiliki tekanan yang berlawanan sehingga menyebabkan arah angin mulai condong ke kanan.
  3. Gaya friksi. Gaya ini akan mempengaruhi aliran angin geostropik yang berada di dekat permukaan bumi. Pada ketinggian sekitar di atas 2 km, gaya friksi bisa diabaikan sehingga yang berperan hanya dua gaya lainnya yakni gaya gradien tekanan dan gaya Coriolis saja.

Ketika gaya gradient bertekanan setimbang dengan gaya Coriolis hal itu akan membentuk resultan yakni vector angin yang bergerak tegak luruh terhadap kedua gaya tersebut. Maka terjadilah angin geostropik yang mengalir sejajar dengan garis isobar tersebut.

2. Jet Stream

Jet stream merupakan salah satu bentuk nyata adanya angin geostropik di muka bumi. Jet stream adalah sebuah fenomena di mana sabuk udara mengalir sangat kencang. Lebarnya hingga mencapai ratusan kilometer dengan tebal hingga 2 km. Aliran jet stream yang juga merupakan aliran dari angin geostropik ini ternyata memicu banyak dampak mulai dari serangan gelombang panas hingga terjadinya cuaca ekstrem dingin akibat polar vortex.

Jet Stream

 Rumus Angin Geostropik

Angin geostropik terbentuk akibat adanya kesetimbangan gaya gradien tekanan (P) dan gaya Coriolis (C). Secara matematis, rumus angin gaya geostropik dapat dituliskan:

Persamaan Rumus angin Geostropik

Persamaan di atas menerangkan bahwa kecepatan angin geostropik akan semakin besar apabila nilai lintang semakin mengecil. Jadi, pada perbandingan ∆p/∆n konstan yang semakin mendekati garis khatulistiwa maka angin geostropik juga akan semakin kencang. Hal itu dikarenakan di khatulistiwa mendekati nol maka gaya Coriolis tersebut menjadi nol atau nihil. Sehingga di dekat khatulistiwa arah angin akan selalu memotong isobar.

Baca juga: Angin

Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Angin Geostropik : Pengertian, Karakteristik dan Gaya yang Mempengaruhinya"